Minggu, 06 Oktober 2013

Empat Kesalahan 'Bahasa' Vicki Prasetyo

Video wawancara Vicky Prasetyo saat acara pertunangannya dengan penyanyi dangdut Zaskia Gotik menimbulkan banyak tanggapan di masyarakat. Dalam video itu terlihat Vicky menggunakan beberapa istilah yang dicampuradukkan dengan bahasa asing dan kata-kata yang justru membuat kita mengernyitkan dahi. (Baca: Wawancara Kocak Vicky Eks Zaskia Gotik di YouTube)

Vicky dalam video itu, misalnya, menggunakan istilah `status konspirasi kemakmuran` dan `statusisasi`--kata-kata yang baru kita dengar. Menurut Abdul Gaffar Ruskhan, seorang peneliti di Badan Bahasa, penggunaan istilah asing yang tak jelas itu sama sekali bukan tindakan intelek. "Sangat keliru jika menyebutnya bahasa intelek," kata Gaffar kepada Tempo, Selasa, 10 September 2013.


"Setidaknya ada 4 pelanggaran tata bahasa yang dilakukan Vicky," kata pakar linguistik dan tata bahasa dari Universitas Indonesia, Totok Suhardiyanto, dalam perbincangan dengan Liputan6.com.
Ada 2 video Vicky yang beredar di YouTube. Video pertama berisi cuplikan video "C&R" berdurasi 59 detik yang diunggah akun "tv-ri" pada 7 September 2013. Video itu berjudul "Wawancara Kocak Zaskia Gotik & Vicky Prasetyo yg sok memakai bahasa intelek".
Video kedua yang beredar berjudul "Vicky Zaskia Gotik kepala desa". Video berdurasi 26 detik itu diunggah dimiztiz pada Senin, 9 September 2013. Lalu, di mana letak pelanggaran bahasa yang dilakukan pria yang juga bernama Hendrianto ini?
1. Afiksasi
Pertama, kata Totok, dari penggunaan afiksasi atau imbuhan. "Sangat kacau. Seperti kata 'Mempertakut' itu tidak ada. Yang ada itu 'Menakut-nakuti' atau 'Membuat takut'," kata Dosen Linguistik UI ini.
Pernyataan Vicky saat menggelar keterangan pers bersama Zaski:
"Dengan adanya hubungan ini. Bukan mempertakut, bukan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia, tapi menjadi confident." Bingung
2. Kolokasi
Kedua yakni kesalahan kolokasi atau sanding kata. "Misalnya kata 'Konspirasi Kemakmuran', itu sandingan katanya tidak tepat," beber Totok.
Kata Vicky:
"Di usiaku ini, twenty nine my age, aku masih merindukan apresiasi karena basically, aku senang musik, walaupun kontroversi hati aku lebih menyudutkan kepada konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya." Belajar
3. Hukum DM
Ketiga, tata bahasa yang dilanggar yakni urutan kata. Urutan kata ini memegang hukum Diterangkan Menerangkan atau DM. "Contohnya, 'Labil Ekonomi', itu salah. Kata sifat itu seharusnya berada di belakang kata benda. Misal, Gadis Cantik bukan Cantik Gadis," papar Totok.
Vicky bilang:
"Tapi, kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita tetap lebih baik dan aku sangat bangga..."
Peringatan
4. Bolak-balik
Terakhir, pelanggaran kata yang dilakukan Vicky yakni menyalahi struktur sintaksis dan semantis. "Terutama yang dalam video kampanye bahasa Inggris. Itu struktur bahasa Inggrisnya campur-campur dan bolak-balik," ujar Totok sambil tertawa kecil.
Kampanye Vicky:
"My name is Hendrianto, I am froms the birthday in Karang Asih, Karang Asih City" Mati


Kesimpulannya yaitu : 
semoga kasus ini dijadikan pelajaran juga buat kita supaya berbahasa yang lebih baik dan benar lagi. jangan karena kita ingin disebut modern atau ingin disebut sebagai orang intelek, tapi kita juga harus mengetahui arti dari bahasa itu sendiri. Bagaimanapun juga kita orang Indonesia, jadi usahakan berbahasa Indonesia yang baik dan santun, bila perlu kita juga membudayakan bahasa daerah kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar