A. Pengertian Kata
Kata
pada dasarnya merupakan lambang dari suatu objek, pengertian, atau konsep.
Gambaran atau pengertian yang timbul oleh kata tersebut disebut
dengan referensi. Untuk mempresentasikan referensi tersebut digunakan lambang
atau kata. Sedangkan acuannya atau benda/konsep yang didukungnya disebut dengan
referen atau acuan.
Seseorang yang menguasai banyak kosa kata dapat menyampaikan gagasannya dengan
baik. Namun, akan lebih baik jika dalam mengungkapkan gagasannya, ia dapat
memilih atau menempatkan kata secara tepat dan sesuai. Pilihan kata
(diksi) pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk
dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Pemilihan kata akan dapat dilakukan
bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. Ketepatan
pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata yang dapat menimbulkan
gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar. Untuk itu,
agar gagasan-gagasan tersebut dapat dengan tepat ada pada majinasi pembaca atau
pendengar, ketersediaan kata yang dimiliki oleh seorang penulis mutlak
diperlukan yaitu berupa perbendaharaan kata yang memadai, seakan-akan ia memiliki
daftar kata. Persoalan ketepatan pilihan kata dari daftar kata itu akan
menyangkut pula masalah makna kata dan kosa kata seseorang, sehingga dari
daftar kata itu dipilih satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan suatu
pengertian. Tanpa menguasai sediaan kata yang cukup banyak, tidak mungkin
seseorang dapat melakukan pemilihan atau seleksi kata.
B. Imbuhan Dalam Bahasa Asing
& Upaya Pengindonesiaan
Dalam
pertumbuhan bahasa Indonesia, banyak imbuhan baru atau serapan dari bahasa
daerah, terutama dari bahasa-bahasa asing. Imbuhan-imbuhan tersebut sangat
produktif, lebih banyak tampil dalam surat kabar-surat kabar atau karya ilmiah.
Kopetensi yang harus dimiliki siswa
1. Siswa dapat menentukan jenis Imbuhan
Asing.
Contoh perintah soal : Kalimat berikut
yang menggunakan ibuhan asing adalah ?
2. Siswa dapat menentukan arti imbuhan
asing.
Contoh perintah soal :
a. Nosi (arti ) imbuhan asing pada
kalimat berikut adalah….
b. Imbuhan asing yang berarti ………….(misal
intesitas) terdapat dalam kalimat.
3. Siswa dapat menggunakan ibuhan asing
dengan tepat.
Contoh perintah soal :
a. Penggunaan imbuhan asing “isme yang
tepat adalah….
b. Penggunaan imbuhan asing yg tepat terdapat
dalam kalimat…
Macam-macam Imbuhan Asing dan maknanya
a. Imbuhan asing dari bahasa Daerah
(1) Awalan tak = tidak
Contoh: tak sadar,tak aktif,tak
sosial,dsb.
(2) Awalan serba = seluruhnya/semuanya
Contoh: serba merah, serba susah,dsb.
(3) Awalan tuna = kehilangan
sesuatu,ketiadaan, cacad.
Contoh: tuna karya, tuna wisma, tuna
susila, dsb.
b. Imbuhan asing dari bahasa Sanskerta
1. Bentuk awalan sebagai berikut:
Awalan maha = sangat/besar, pra = sebelum
(= pre), swa = sendiri, dan
dwi = dua, dsb
Contoh:
(a). Para mahasiswa sedang melakukan
penelitian di Gunung Merapi.
(b). Zaman prasejarah manusia belum
mengenal tulisan.
2. Bentuk akhiran dari bahasa Asing (wan,
-man, -wati,i, iah ,isasi, isme, isasi)
Nosi atau arti :
1. Menyatakan orang yang ahli
Misalnya : ilmuwan, rohaniwan, dan
budayawan, sastrawan, dsb.
2. Menyatakan orang yang mata
pencahariannya dalam bidang tertentu
Misalnya : karyawan, wartawan, dan
industriwan
3. Orang yang memiliki sifat khusus
Misalnya : hartawan dan dermawan
4. Menyatakan jenis kelamin
5. Menyatakan sifat contoh alami, badani,
insani, hewani, artinya
menyatakan ‘
6. Menyatakan bersifat bersifat, duniawi,
manusiawi, dan surgawi,
Dalam mempelajari Imbuhan ini sebagian
siswa belajar dengan cara menghafal arti maupun fungsinya . Perhatikan cara
mencari fungsi imbuhan dan arti imbuhan berikut.
Cara Mencari Arti Imbuhan
Pemerintah sedang menggalakkan program
komputerisasi di perkantoran.
Kata computer mendapat imbuhan isasi
Apa nosi /arti isasi pada kata
komputerisasi ?
Jawab :
Menyatakan proses.
Pemerintah sedang menggalakkan program
computer…… di perkantoran.
Sebenarnya arti atau nosi imbuhan tak
ubahnya kita mencari sinonim dari imbuhan tersebut. Coba kamu cari kata yg
tepat untuk mengisi titik-titik itu. (itulah arti imbuhannya) Bahkan jika soal
adalah pilihan ganda anda tinggal memasukkan satu persatu dari jawaban ke
titik-titik itu. NIscaya anda akan menemukan sinonimnya.
Pengecualian Imbuhan.
Sejarah + wan = sejarawan — bukan
sejahwan
Rohani + iah = rohaniah —- bukan
rohaniiah
Sejarah di akhiri konsonan “h” dan
mendapat imbuhan yang diawali Konsonan “w”
Rohani di akhiri vocal “i”dan mendapat
imbuhan yang diawali vocal “i”
Jadi jika huruf akhir bertemu dengan
akhiran yang sejenis akan luluh salah satunya.
C. Hubungan Makna Kata
1. Sinonim adalah kata-kata yang
memiliki kesamaan atau kemiripan makna.
Contoh:Siuman=sadar,datang=tiba=sampai
2. Hiponim adalah suatu kata yang
maknanya telah mencakup oleh kata yang lain.Hubungan makna kata satu
dengan yang lain akan menghasilkan
kata(superordinat dan subordinat)
Pakaian Superordinat(hipernim)
Baju Celana Kaos
Subordinat(hiponim)
3. Homonim adalah kata-kata yang
memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbada artinya.
Contoh :Bulan ini adikku menikah,malam
ini bulan tidak bersinar
4. Polisemi adalah suatu kata yang
memiliki makna ganda.Namun demikian,diantara makna tersebut masih
terdapat hubungan makna:
Contoh :Anak saya sakit(keturunan)
Ia anak buahku(bawaan)
Hati-hati,anak tangga itu rapuh(bagian
tangga yang di injak)
5. Antonim adalah kata-kata yang
memiliki makna berlawanan.
Contoh:besar-kecil,atas-bawah,siang-malam
Antonim dibedakan menjadi:
a.Antonim kembar
:Putra-putri,dewa-dewi,pemuda-pemudi.
b.Antonim gradual
:Panjang-pendek,tinggi-rendah,tua-muda.
c.Antonim relasional
:Suami-istri,guru-murid,penjual-pembeli.
d.Antonim majemuk
:Emas-perak,gelang-kalung,pintu-jendela,dan sebagainya
e.Antonim hierarkis
:Jendral-kopral,kilometer-meter,dan sebagainya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar